 Visitors | : 62706481 visitors |
|
Hits | : 544 hits |
 Today | : 1 users |
|
Online | : 1 users |
| | |||||||||||||
| |||||||||||||
|
|
|
| ||||||||||
|
|
|
|
|
|
| |||||||
Prestasi Sains
Prestasi Siswa di bidang Sains SMP Negeri 8 Yogyakarta Tahun 2003-2011 A. VISI WE ARE THE INNOVATOR... WE ARE THE TRENDSETTER... and last but not least...WE ARE THE BEST !!!
B. MISI v Menjadikan matematika dan sains sebagai mata pelajaran yang menyenangkan dan digemari siswa-siswi SMPN 8 Yogyakarta v Menggairahkan pembelajaran matematika dan sains di SMPN 8 Yogyakarta sehingga menjadi semakin berkualitas v Mendidik siswa-siswi SMPN 8 Yogyakarta untuk memperdalam dan memahami konsep-konsep matematika dan sains secara baik dan benar v Mendidik siswa-siswi SMPN 8 Yogyakarta untuk dapat berpikir kritis, kreatif, logis, rasional, mempunyai budaya ilmiah dan mampu memecahkan masalah v Mendidik, membimbing dan mengantarkan siswa-siswi SMPN 8 Yogyakarta untuk meraih prestasi puncak dalam berbagai kompetisi matematika dan sains di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional C. FILOSOFI Satu tujuan, satu hati, bersama-sama kita adalah BMW D. PRINSIP Belajar keras… adalah keseharian kami Bermain gila-gilaan… adalah hobi kami Meraih prestasi tertinggi…adalah tradisi kami E. MOTTO Jujur + Disiplin + Kerja Keras + Pantang Menyerah + Selalu Berdoa, akan menghasilkan IMPOSSIBLE IS NOTHING F. NILAI-NILAI PERJUANGAN BMW adalah…kebersamaan, tolong menolong, persahabatan, tradisi, kerja keras, semangat, motivasi, determinasi, ketangguhan mental, keyakinan diri, pantang menyerah, perjuangan, mental juara, kehormatan, harga diri, kreativitas, inovasi, rintisan masa depan. Pada akhirnya…BMW adalah………JUARA!!!!! G. SEKILAS TIM OLIMPIADE SAINS SMPN 8 YOGYAKARTA Tim Olimpiade Sains SMPN 8 Yogyakarta, yang dikenal dengan nama Komunitas BMW(Bocah MIPA Wolu), mulai terbentuk menjelang diadakannya rangkaian Seleksi Olimpiade Sains SMP tahun 2003. Secara resmi disepakati bahwa tanggal berdirinya tim ini adalah 16 Juni 2003, ditandai dengan dimulainya pembinaan di sekolah untuk menghadapi Seleksi OSN SMP Tingkat Kota Yogyakarta tahun 2003. Dalam usia yang masih sangat muda, tim ini sudah mencatat prestasi yang sangat membanggakan di ajang Olimpiade Sains Nasional dan di tingkat internasional. Tidak hanya bagi SMPN 8 saja, tetapi juga bagi Kota Yogyakarta, Provinsi DIY serta bangsa dan negara Indonesia. Tim Olimpiade Sains SMPN 8 mempunyai sistem pembinaan yang sangat baik dengan ditunjang oleh sumber daya pembina dari kalangan internal sekolah dan dukungan berbagai referensi yang berkualitas internasional dari dalam dan luar negeri, tidak hanya pada mata pelajaran yang dilombakan di Olimpiade Sains SMP yaitu Matematika, Fisika, danBiologi, tetapi juga pada mata pelajaran yang dilombakan di Olimpiade Sains SMA yaitu Matematika, Komputer, Biologi, Fisika dan Astronomi.Sistem pembinaan yang sudah dilakukan ini diakui kehandalannya oleh berbagai pihak, bahkan sering menjadi acuan pihak lain dalam pembinaan olimpiade di Indonesia. Tim Olimpiade Sains SMPN 8, di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah SMPN 8, selama ini menjalin kerja sama yang harmonis dengan berbagai pihak, di antaranya Komite Sekolah, orang tua siswa, psikolog, para pakar perguruan tinggi, instansi terkait dan dengan Komunitas Olimpiade Sains Indonesia. Dengan menggunakan motto : “Jujur + Disiplin + Kerja Keras + Pantang Menyerah + Selalu Berdoa akan menghasilkan IMPOSSIBLE IS NOTHING”, Tim Olimpiade Sains SMPN 8 Yogyakarta siap mengantarkan para siswanya menuju masa depan yang cerah dengan prestasi tertinggi dari bidang matematika dan sains. H. SEJARAH VISI, MISI, FILOSOFI, PRINSIP, MOTTO, SLOGAN DAN LOGO BMW Visi, misi, filosofi, prinsip, motto, dan nilai-nilai perjuangan BMW diciptakan oleh Wiworo secara bertahap mulai awal 2005. Visi tersebut dibuat berdasarkan kenyataan bahwa segala inovasi yang sudah dilakukan oleh Tim Olimpiade Sains SMPN 8, ternyata belum pernah dipikirkan apalagi dilakukan oleh sekolah-sekolah yang lain, khususnya di Kota Yogyakarta dan Provinsi DIY. Adapun misi tersebut dibuat berdasarkan pemikiran bahwa dengan diadakannya Olimpiade Sains Nasional SMP sejak 2003 (SMA sejak 2002), seharusnya ada sinergi antara olimpiade dengan kualitas pembelajaran matematika dan sains di kelas. Apabila terjadi sinergi tersebut, pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika dan sains di Indonesia. Filosofi BMW didasarkan pada situasi bahwa setiap anggota BMW harus mengembangkan suasana kompetisi yang ketat dengan teman-temannya. Akan tetapi di sisi yang lain mereka juga harus mengembangkan kebersamaan dan harus saling membantu untuk mencapai tujuan bersama. Prestasi yang diperoleh salah satu anak pada dasarnya juga merupakan prestasi bersama. Sedangkan prinsip tersebut dibuat berdasarkan pemikiran kami bahwa anak-anak yang mengikuti pembinaan Tim Olimpiade Sains SMPN 8 harus memiliki keseimbangan antara kemampuan akademik dan non akademik. Dalam arti bahwa anak-anak tersebut tidak hanya harus betul-betul pandai secara akademik, tetapi juga harus mempunyai kemampuan bermain, bergaul dan bersosialisasi dengan teman-teman lain, guru dan lingkungan sekitar. Pada akhirnya dengan dimilikinya kemampuan akademik dan non akademik secara seimbang, diharapkan anak-anak tersebut dapat terus mempertahankan bahkan meningkatkan tradisi prestasi yang sudah diraih kakak-kakak kelas mereka. Selanjutnya prestasi olimpiade diharapkan dapat menjadi jembatan bagi anak-anak tersebut dalam meraih kesuksesan di kehidupan mereka pada masa mendatang. Inisial BMW yang berkepanjangan “Bocah MIPA Wolu” dimiliki Tim Olimpiade Sains SMPN 8 Yogyakarta mulai awal tahun 2006, diciptakan oleh Sita Desti Betari. Logo BMW dipakai mulai 1 Juli 2007, diciptakan oleh Nurvirta Monarizqa.Adapun tulisan “The Science Inspiration” merupakan ide dari Muhammad Nur Choiron. Warna hijau melambangkan kesuburan, pertumbuhan dan perkembangan dengan harapan BMW dapat terus tumbuh dan berkembang prestasinya. Hal terbaru yang merupakan hasil kreativitas anak-anak BMW adalah slogan BMW, yaitu Menang Lomba Pangkal Kaya yang dicetuskan oleh Dito Satrio Wicaksono. Dasar pemikiran dari slogan ini adalah dengan seringnya anak-anak memenangkan berbagai kompetisi matematika dan sains, apalagi olimpiade, ternyata dapat mendatangkan tambahan hadiah, selain trofi atau medali, berupa uang dalam jumlah yang sangat besar untuk ukuran anak-anak. I. TIM PEMBINA v Penanggung Jawab: Kepala SMPN 8 Yogyakarta v Konsultan Tim: Muhammad Nur Choiron, S.Pd. v Koordinator Tim: Sudarmono, S.Pd. v Pembina:
v Administrasi: Etty Hernawati, S.Pd. v Pendukung:
J. FASILITAS PENUNJANG v Laboratorium fisika ber-AC, dua laboratorium biologi dan laboratorium matematika yang dilengkapi dengan TV 29“ flat screen, komputer dan LCD proyektor v Ruang belajar yang nyaman untuk mendukung pembelajaran aktif, kooperatif dan komunikatif v Referensi ribuan soal dan ratusan buku materi olimpiade dari dalam dan luar negeri dengan kualitas berstandar internasional v Tiga teleskop refraktor dan satu teleskop reflektor untuk observasi astronomi v Hot spot internet area dengan kapasitas 5 Mbps K. PRESTASI PADAOLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL v TAHUN 2005
v TAHUN 2007
v TAHUN 2008
v TAHUN 2009
v TAHUN 2010
v TAHUN 2003
ü Faiz Al Makki (juara 1)
ü Andri Setiawan (juara 1)
ü Imam Bagus Nugroho (juara 1)
ü Faiz Al Makki (juara 1)
ü Andri Setiawan (juara 1)
ü Imam Bagus Nugroho (juara 2)
ü Faiz Al Makki (finalis)
ü Andri Setiawan (finalis)
ü Imam Bagus Nugroho (finalis) v TAHUN 2004
ü Faiz Al Makki (peringkat 10)
ü Faiz Al Makki (peringkat 7)
ü Faiz Al Makki (medali perunggu, ikut Pembinaan Nasional Tahap I untuk Seleksi Tim Olimpiade Matematika Indonesia ke International Mathematics Olympiad 2005, Merida, Meksiko)
ü Dany Dwi Agistia (juara 2) ü Deni Setiawan (juara 3) ü Wahyu Nur Saputra (5) ü Anisa Utami (6) ü Lecia Mona Karlina (7)
ü Putriana Sari (juara 3) ü Mathias Mahendra (8) ü Novarina Intan Pamungkas (9) ü Esmining Mitarum (10) ü Nini Talitha Rahma (13)
ü Yessy Martha Sari (juara 3) ü Ageng Mufti Syafii Hakim (4) ü Bagus Hidayah Putra (5) ü Sandra Forestyana (9) ü Simon Prihadi Hastomo (10) ü Dian Kusumasari (13)
ü Wahyu Nur Saputra (juara 2)
ü Mathias Mahendra (peringkat 7) ü Novarina Intan Pamungkas (10) ü Esmining Mitarum (11)
ü Yessy Martha Sari (juara 2) ü Sandra Forestyana (juara 3) ü Ageng Mufti Syafii Hakim (5) ü Bagus Hidayah Putra (8)
ü Wahyu Nur Saputra (finalis)
ü Novarina Intan Pamungkas (medali emas) ü Mathias Mahendra (medali perunggu) ü Esmining Mitarum (medali perunggu)
ü Yessy Martha Sari (medali emas &The Best Experiment) ü Bagus Hidayah Putra (medali perak) ü Ageng Mufti Syafii Hakim (medali perak) ü Sandra Forestyana (medali perak) v TAHUN 2005
ü Dany Dwi Agistia (peringkat 9) ü Mathias Mahendra(11)
ü Ageng Mufti Syafii Hakim (juara 6) ü Bagus Hidayah Putra (7)
ü Affath Firdausi (juara 6) ü Nugroho Dwi Cahyaningtyas (8)
ü Affath Firdausi (juara 6)
ü Affath Firdausi (finalis, ikut Pembinaan Nasional Tahap I untuk Seleksi Tim Olimpiade Komputer Indonesia ke International Olympiad in Informatics 2006 Merida, Meksiko)
ü Agatha Previan Chrisditya (juara 1) ü Ikhsan Permadi Kusumah (juara 2) ü Nurvirta Monarizqa (juara 3) ü Robertus Sonny Prakoso (4) ü Rosa Ardiyati (6) ü Kharisma Pawestri (7) ü Ulfa Fertyas Chlarra Sinta (8) ü Nathania Pramudita (9) ü Mirna Jatiningrum (11) ü Agnes Swasti Anindya (12) ü Ikhsan Yulianto (13) ü Gabriela Kasih Mawarni (14)
ü Isnan Hidayat (juara 1) ü Riani Zati Amani Putri (juara 2) ü Dyah Arini Hutaminingtyas (7) ü Herjuno Rah Nindhito (8) ü Anggoro Bintang Nur Paksi (10)
ü Topan Eko Raharjo (juara 3) ü Fahmi Hakim (4) ü Satria Cahya Pamungkas (6) ü Galang Arif Waskito (10)
ü Ikhsan Permadi Kusumah (juara 2) ü Nurvirta Monarizqa (juara 3) ü Agatha Previan Chrisditya (4)
ü Topan Eko Raharjo (juara 1)
ü Ikhsan Permadi Kusumah (medali perak) ü Nurvirta Monarizqa (medali perak) ü Agatha Previan Chrisditya (medali perunggu)
ü Topan Eko Raharjo (medali emas) v TAHUN 2006
ü Agatha Previan Chrisditya (peringkat 7) ü Ulfa Fertyas Chlarra Sinta (13) ü Ikhsan Permadi Kusumah, Nurvirta Monarizqa (ikut Seleksi Tingkat Provinsi DIY berdasarkan SK Direktur Pembinaan SMA No. 740/C4/MN/2006 tanggal 19 April 2006)
ü Yessy Martha Sari (peringkat 8) ü Satria Cahya Pamungkas (10) ü Topan Eko Raharjo (13)
ü Dyah Arini Hutaminingtyas (peringkat 9) ü Anggoro Bintang Nur Paksi (10)
ü Yessy Martha Sari (peringkat 11) ü Satria Cahya Pamungkas (12)
ü Yessy Martha Sari (finalis, ikut Pembinaan Nasional Tahap I untuk Seleksi Tim Olimpiade Biologi Indonesia ke International Biology Olympiad 2007 Saskatoon, Kanada) ü Satria Cahya Pamungkas (finalis)
ü Nurvirta Monarizqa (juara 1) ü Alimatun Nashirah (juara 2) ü Mirna Jatiningrum (juara 3) ü Gabriela Kasih Mawarni (4) ü Ikhsan Permadi Kusumah (5) ü Robertus Sonny Prakoso (6) ü Dinara Enggar Prabakti (9) ü Irfan Halim (10) ü Dito Satrio Wicaksono (12) ü Irma Kurnia Utami (13)
ü Riani Zati Amani Putri (juara 4) ü Debri Hasian Harianja (7) ü Dwi Prastiwi (8) ü Ika Hapsari (11)
ü F. Gusti Ari Setyawan (juara 1) ü Sita Desti Betari (juara 2) ü Ardiyanto Pratomo (4) ü Rhama Patria Bharata (5) ü Siti Hanifah Mahdiyanti (6) ü Rasita Amelia Hasnawati (9) ü Arintia Mutiara Puspitasari (12)
ü Mirna Jatiningrum (juara 1) ü Nurvirta Monarizqa (juara 2) ü Alimatun Nashirah (juara 3)
ü Sita Desti Betari (juara 4)
ü Mirna Jatiningrum (medali perak) ü Alimatun Nashirah (medali perunggu) ü Nurvirta Monarizqa (medali perunggu)
ü Sita Desti Betari (medali perunggu) v TAHUN 2007
ü Nurvirta Monarizqa (juara 1 kota A & B) ü Gabriela Kasih Mawarni (juara 2 kota A & B) ü Ikhsan Permadi Kusumah (juara 3 kota A & B) ü Mirna Jatiningrum (juara 4 kota A & B) ü Robertus Sonny Prakoso (peringkat 12 kota A & B)
ü Gabriela Kasih Mawarni (juara 1) ü Robertus Sonny Prakoso (juara 2) ü Mirna Jatiningrum (6) ü Nurvirta Monarizqa (8) ü Ikhsan Permadi Kusumah (9)
ü Robertus Sonny Prakoso (finalis) ü Gabriela Kasih Mawarni (finalis)
ü Dito Satrio Wicaksono (juara 1) ü Desy Rahmawati Putri (juara 3) ü Handoko Kustanto (4) ü Friska Ariesta Aritedi (6) ü Irma Kurnia Utami (10)
ü Debri Hasian Harianja (juara 1) ü Ias Azhary Reskyarno Tirtana (4) ü M. Fakhruzzaman (7)
ü F. Gusti Ari Setyawan (juara 1) ü Khoirunnisa Istiqomah (juara 3) ü Anas Putra Pamungkas (5) ü Fidya Sabrina (6) ü Savina Sabathningtyas (9)
ü Dito Satrio Wicaksono (juara 1)
ü Debri Hasian Harianja (juara 1)
ü F. Gusti Ari Setyawan (juara 2) ü Khoirunnisa Istiqomah (4)
ü Dito Satrio Wicaksono (medali perunggu)
ü Debri Hasian Harianja (medali perak)
ü F. Gusti Ari Setyawan (medali perak) ü Khoirunnisa Istiqomah (finalis) v TAHUN 2008
ü Alimatun Nashirah (juara 1 kota A & B) ü Dito Satrio Wicaksono (juara 2 kota B/juara 4 kota A & B)
ü Alimatun Nashirah (juara 1) ü Dito Satrio Wicaksono (juara 3)
ü Alimatun Nashirah (finalis) ü Dito Satrio Wicaksono(finalis)
ü Handoko Kustanto (juara 1) ü Laskar Pamungkas (juara 3) ü Shahylananda Tito Yuwono (4) ü Muhammad Yafi (6)
ü Jonathan Sanjaya Putra (juara 1) ü Faiz Luthfi (juara 3)
ü Gabriel Septiana Citra Sari (juara 1)
ü Futikhatun Rohmah (juara 1) ü Bertina Surya Aryani (4) ü Meita Candra Sekar Sari (5) ü Novianda Aditya Istiqomah (6)
ü Handoko Kustanto (juara 1) ü Shahylananda Tito Yuwono (juara 2) ü Muhammad Yafi (juara 3)
ü Jonathan Sanjaya Putra (juara 3) ü Faiz Luthfi (6)
ü Gabriel Septiana Citra Sari (juara 4)
ü Futikhatun Rohmah (juara 1) ü Novianda Aditya Istiqomah (juara 2)
ü Muhammad Yafi (medali perunggu) ü Shahylananda Tito Yuwono (finalis) ü Handoko Kustanto (finalis)
ü Jonathan Sanjaya Putra (finalis) ü Faiz Luthfi (finalis)
ü Gabriel Septiana Citra Sari (medali perak)
ü Futikhatun Rohmah (finalis) v TAHUN 2009
ü Rahmat Hadi Saputro (juara 1 kota B) ü Ferri Is Handoko, Handoko Kustanto (juara 2 kota B) ü Verdiaz Refikhanata (juara 3 kota B) ü Shahylananda Tito Yuwono (juara 4 kota B)
ü Muhammad Yafi (juara 4 kota B)
ü Handoko Kustanto (juara 4)
ü Muhammad Yafi (juara 4)
ü Handoko Kustanto (finalis)
ü Muhammad Yafi (medali perunggu, ikut Pembinaan Nasional Tahap I untuk Seleksi Tim Olimpiade Komputer Indonesia ke International Olympiad in Informatics 2010Waterloo, Kanada)
ü Gusnadi Wiyoga (juara 3) ü Diky Septa Nugroho (4) ü Winda Kirana Marantika (5)
ü Debora Graceilla Riadi (juara 3) ü Raymundus Daiva Adisuryo Wibisono (4) ü Bobby Dwi Putra Situmorang (5)
ü Lidia Putri Hapsari (juara 1) ü Amrina Rosyada (juara 2) ü Ulinnuha Aflah Hanif (4) ü Luna Septalisa Pratiwi (5)
ü Gusnadi Wiyoga (juara 1)
ü Debora Graceilla Riadi (juara 2)
ü Lidia Putri Hapsari (juara 2)
ü Gusnadi Wiyoga (medali emas &Absolute Winner)
ü Debora Graceilla Riadi (finalis)
ü Lidia Putri Hapsari (medali perak &Best Experiment) v TAHUN 2010
ü Gusnadi Wiyoga (langsung ikut Seleksi Tingkat Provinsi DIY sebagai peraih medali emas matematika SMP OSN VIII 2009)
ü Meita Candra Sekar Sari (juara 2 Kota B)
ü Winda Kirana Marantika (juara 1) ü Ingesti Bilkis Zulfatina (juara 3) ü Muhammad Hafiz Farizi (5)
ü Paramita Ayu Saraswati (juara 1) ü Debora Graceilla Riadi (juara 2)
ü Amrina Rosyada (juara 1) ü Laily Annisa Kusumastuti (juara 2) ü Aloysius Gonzaga Pradnya Sidhawara (5)
ü Winda Kirana Marantika (5)
ü Paramita Ayu Saraswati (6)
ü Amrina Rosyada (juara 1)
ü Winda Kirana Marantika (finalis)
ü Paramita Ayu Saraswati (finalis)
ü Amrina Rosyada (fnalis) v TAHUN 2011
ü Gusnadi Wiyoga (juara 1 kota A & B) ü Winda Kirana Marantika (juara 2 kota B/juara 3 kota A & B) ü Andhina Adhalia (juara 4 kota B/peringkat 7 kota A & B)
ü Ingesti Bilkis Zulfatina (juara 1 kota B/juara 4 kota A & B)
ü Debora Graceilla Riadi (peringkat 5 kota B/peringkat 14 kota A & B) ü Paramita Ayu Saraswati (peringkat 7 kota B/peringkat 18 kota A & B)
ü Gusnadi Wiyoga (juara 1)
ü Gusnadi Wiyoga (medali perak)
ü Muhammad Roihan Munajih (juara 1) ü Muhammad Hafiz Farizi (juara 3) ü Andhika Gilang Al Afgani (5)
ü Afiffah Nuur Mila Husniana (juara 1) ü Taufik Ridwan Hadi Kusuma (juara 4)
ü Nur Tsurayya (juara 1) ü Hanif Omar Faried (juara 3) ü Arif Rabani Ubaidillah (juara 4) ü Laily Annisa Kusumastuti (5)
ü Datu Damarjiwo (juara 1)
ü Muhammad Roihan Munajih (juara 1)
ü Nur Tsurayya (juara 1)
ü Datu Damarjiwo (juara 3)
ü Muhammad Roihan Munajih (medali perunggu)
ü Nur Tsurayya (finalis)
ü Datu Damarjiwo (medali perak)
v Tahun 2004
v Tahun 2005
v Tahun 2006
v Tahun 2007
v Tahun 2008
v Tahun 2009
v Tahun 2010
v Tahun 2011
v Ageng Mufti Syafii Hakim – Angkatan 2 Karena saya bukan murid yang pinter dan ambisius, saya gak pernah punya semangat kompetisi sebelumnya. Baru pas ikutan olimpiade jadi ada hasrat menang-menangan, haha. Ikutan olimpiade biologi juga mempengaruhi cita-cita. v Nurvirta Monarizqa – Angkatan 4 “Jika anda membuat orang bahagia hari ini, anda akan membuatnya bahagia 20 tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu".Pepatah yang sangat cocok saya berikan untuk BMW, yang walaupun belum 20 tahun tapi sudah membuat saya bahagia ketika mengenang segala peristiwa di dalamnya. Bisa nangis berember-ember kalo rewind segala memori tentangnya (lebay). BMW adalah saksi dan sarana saya dari nothing menjadi something. Belajar berkompetisi, belajar menghargai kesempatan dan belajar untuk selalu menggunakan mental juara, sebuah mental yang jika dimiliki seluruh anak Indonesia pasti akan membuat negara ini maju dan berkembang. Terima kasih untuk segala nilai yang sampai sekarang tertanam di hati saya.Jaya terus BMW, dan jangan redup untuk terus mencetak juara-juara yang siap membangun bangsa. v Ikhsan Permadi Kusumah – Angkatan 4 Ikut BMW itu asik, beneran. Banyak hal bermanfaat yang bisa didapetin di sini yang jarang ditemuin di tempat laen. Contohnya nih: 1.Ilmu,,, jelas, ilmu yang didapetin nggak cuma mipa aja, dan manfaatnya masih kerasa bener sampe SMA/kuliah. 2. Mental. Jarang ada tempat yang bisa nempa mental kayak di sini, apalagi untuk seumuran SMP, usia-usia segini itu tuh keren banget kalo mentalnya bagus, mental tu berguna banget, kan banyak tuh orang pinter yang nggak beruntung pas ujian cuma gara-gara mentalnya nggak kuat. 3. Pengalaman,kekeluargaan&temen-temen. Seru banget ini, nggak cukup dah kalo diceritanin di sini. 4.Bisa meringankan beban ortu: hehe,,,nggak usah dijelasin juga pada tau kalo ini...yang jelas semua yang didapetin di BMW itu manfaatnya tetep kerasa sampe sekarang, jangan sampe deh masa-masa SMP jadi kurang bermakna dan akhirnya nyesel di kemudian hari, hehe... soalnya BMW itu bisa ngasih dasar yang kuat buat kedepannya, jadi,,,, tunggu apalagi :p v Mirna Jatiningrum – Angkatan 4 Kesan selama jadi anggota aktif BMW mungkin kesan saya dulu tentang BMW adalah semacam: seneng, bisa menambah banyak teman, nilai, pengetahuan, uang, hadiah, dll. Itu tidak salah samasekali. Bahkan kalau ditanya dukanya,nyaris nggak ada, semua perjuangan yang saya lakukan itu samasekali tidak menekan,dilakukan dengan enjoy. Padahal saya juga bukan orang yang jenius dsb, saat itu saya cuma menyukai apa yang saya kerjakan,saya perjuangkan. Dulu saya punya keluarga baru di sekolah, bahkan di luar sekolah. BMW membesarkan nama saya, dan terutama membesarkan saya juga. Sampai sekarang pun, masih banyak efek BMW yang saya rasakan:seneng banget dulu. Rasanya pengen ngulang waktu itu, tahun2 penuh perjuangan, ada sesuatu yang bisa diusahakan,diraih, dan saat bisa meraihnya, puas banget rasanya. Waktu itu saya bener2 berani bermimpi tinggi dan berani mencapainya. BMW itu gak cuma ngajari pelajaran olimpiade, tapi juga membina mental kita. Ajaran BMW tentang 'mental juara' itu bukan main, sangat berpengaruh untuk banyak hal di kehidupan nyata. Pendidikannya mirip2 lah sama olimpiade olahraga. hehe.., walaupun (untungnya) gak main fisik. BMW secara gak langsung membentuk keluarga baru yang solid, menyenangkan, (disini kita juga bersahabat dengan saingan kita,hehe). Main2 BMW pun asik, walaupun kadang2 memang jayus2an,,hehe.. Yang jelas, pelajaran untuk punya mental juara ini serius,berguna bgt. Ketika saat ini (di dunia kuliah) semua orang bilang, yg penting proses, nggak peduli nilai, ip dll, saya sudah dapat pelajaran itu sejak dulu.. Mental juara yg berani menang dan siap untuk kalah dan bangkit kembali. Mental jujur, sportif, seperti kata pak woro "sama saja saya kasih 100 penjaga dan tidak samasekali untuk ujian tes2 BMW" karena memang anak2 BMW terlatih untuk berlaku jujur,malu kalo curang (apalagi olimpiade, kami dipercaya olimpiade untuk menunjukkan kemampuan kami yang sebenarnya, keberanian untuk bersaing, bertanding sehat--> ini gak cuma omong aja, serius) Terima kasih atas kata2 motivasi, suport untuk apapun, perhatian dalam semua hal, ilmu yang sampai saat ini selalu berguna, ajaran2/ sikap yang ditanamkan kepada kami untuk menghadapi semua hal, keberanian untuk menetapkan dan mencapai target,dll. Yang jelas, terima kasih atas semuanya.. v Robertus Sonny Prakoso – Angkatan 4 Tiga tahun ikut BMW di SMP 8 adalah pengalaman luar biasa dan sangat berkesan. Ilmu-ilmu baru yang didapat sangat bermanfaat bahkan sampai sekarang. Siapapun yang melewatkan kesempatan ini pasti akan menyesal. v Gabriela Kasih Mawarni – Angkatan 4 Saya tidak menyangka bahwa saya akan sampai sejauh ini. Saya sangat beruntung dapat menjadi salah satu anggota BMW... Saya tidak menyangka saya sudah melewati 3 th masa SMP dan sekaligus 3 th menjadi anggota BMW, digembleng menjadi disiplin, belajar dari dasar, dengan cara berpikir yang paling dasar... Saya beruntung mempunyai guru yang hebat dalam mendidik saya dengan sangat sabar... ya karena perlu waktu yang lama untuk saya belajar... Susah tapi menyenangkan... sering gagal... tapi ada saatnya keberhasilan muncul setelah penantian yang lama... tentunya tak ada keberhasilan yang instan kan? Keberhasilan yang sebanding dengan perjuangan dan penantian... v Alimatun Nashira – Angkatan 5 BMW... bukan cuma klub minat atau hobi, melainkan satu tim pejuang sejati. Tentu, kami yang menjadi anggota BMW adalah anak-anak yang tertarik pada matematika atau IPA. Tetapi kami menjadikan ketertarikan ini sebagai dasar perjuangan. Berjuang untuk menambah ilmu dan mengasah potensi, serta selanjutnya mengharumkan nama sekolah dan daerah dengan kemampuan kami. Perjuangan ini menghasilkan berbagai kesempatan. Kesempatan berlomba di ajang yang lebih tinggi (nasional dan internasional), kesempatan menjalin pertemanan dengan siswa dari berbagai daerah, kesempatan memperoleh beasiswa, kesempatan mendapat pendidikan yg lebih baik, dan pada gilirannya, kesempatan mengabdi kepada masyarakat melalui ilmu kami. Bagaimana kami memanfaatkan kesempatan itu, merupakan sebuah perjuangan juga. Dengan kata lain, perjuangan kami tak akan pernah berakhir, seumur hidup. Mental juara kami terus teruji, karena kesuksesan dan 'kekurangberhasilan' datang silih berganti. Apapun, pejuang sejati akan siap menghadapi. BMW... bukan hanya ajang pamer kebolehan, melainkan suatu tempat penempaan. Tentu, selama saya menjadi anggotanya, BMW seringkali diidentikkan dengan kumpulan anak peraih juara, dan kadang kala anak-anak dari klub lain di SMPN 8 ini memandang kami mengeksklusifkan diri dan agak sombong. Tapi kami masuk ke BMW bukan sebagai siapa-siapa, kecuali sebagai pribadi yang siap ditempa. Kami berlatih bersama-sama, bukan karena kami merasa sebagai elite, melainkan karena tujuan umum kami sama. Kami diajari tidak hanya materi pelajaran, tetapi juga bagaimana bersaing secara sehat, menerima kekalahan, rendah hati dalam keberhasilan, percaya diri, berani tampil dan bicara, tidak takut mencoba dan mengambil risiko, saling mendukung dan bekerja sama, disiplin, serta membagi waktu. Saya pribadi merasakannya, karena saya berubah dari anak pemalu dan pasif ketika SD menjadi lebih percaya diri ketika SMP. Hampir semua hal di BMW dilakukan dalam suasana santai dan kekeluargaan, tapi esensinya tetap jalan. Kami dalam penempaan. BMW... bukan sekadar perkumpulan sementara, Insya Allah ia adalah keluarga dan teman sepanjang masa. Tentu, keanggotaan BMW, sebagaimana namanya, hanya berlangsung selama kami masih bersekolah di SMPN 8 Yogyakarta. Tetapi setelah lulus 3 tahun lalu, ikatan saya dengan BMW masih terasa. Insya Allah saya terus mendukung dan mendoakan keberhasilan perjuangan adik-adik saya di BMW. Alumni-alumni BMW yang lain pun kadang masih menyempatkan waktu untuk memperhatikan, meskipun hanya dengan menanyakan kabar. Sebagian yang lain dengan senang hati datang untuk mengajar atau sekadar berbagi tips dan pengalaman di tengah kelas pembinaan. Dan sebagian lagi hadir saat rekreasi maupun buka puasa bersama. Yang mengakrabkan bagi saya, adik-adik ini juga dididik untuk mengenal dan meneladani perjuangan kakak-kakaknya (walau jujur saja, dik, sebenarnya kami masih sangat banyak kekurangan). Saya jadi punya banyak teman, kakak, dan adik baru dari BMW. Yang jelas, saya berharap silaturrahmi kita tetap terjaga. v Dito Satrio Wicaksono – Angkatan 5 Pengalaman ikut BMW itu...wah, susah dijelaskan dengan kata-kata.. Berhubung dulu aku berkecimpung dalam matematika, jadi kalo diterangin pake matematika, hidupku itu seperti sebuah rekursi... Dan pengalaman di BMW adalah sebuah suku yang sangat penting, yang mendasari dan sangat mempengaruhi pengalaman-pengalamanku kedepan… Contohnya aja, barusan aku keterima di UGM lewat jalur undangan, dan itu berkat sertifikat-sertifikatOlim hasil jadi anak BMW… Bisa ke Jepang gratis lewat program AFS, selain karena daftar prestasi selama di BMW juga karena dengan BMW kepribadianku berkembang, dan hal itu sangat membantu kedepan, ga cuma buat ikut program pertukaran pelajar aja… Bisa masuk SMA 3 juga, jadi lebih mudah berkat dulu gabung BMW , hehehe... Pokoknya, being a part of BMW is a great thing that brings lots of greater things in my life. v Irma Kurnia Utami – Angkatan 5 Alhamdulillah banget bisa masuk BMW. BMW membentuk semangat juang yang tinggi. Kita selalu dapat berbagai bentuk motivasi disamping harus kerja keras demi nama besar SMP 8. Kita juga bisa tahu gimana menghadapi sebuah pertandingan, kemenangan dan kekalahan. Rasa kekeluargaannya juga tinggi, kompak banget deh. Apalagi kalo ada event-event, bisa gila-gilaan Hehe:-D. Selama di BMW bisa dapat duit n ngumpulin piala. Walopun belum pernah dapat medali, piala-piala itu bakal tetap jadi motivasi untuk tetap berjuang jadi lebih baik n lebih baik lagi. Semua itu berawal dari BMW:-) v Khoirunnisa Istiqomah – Angkatan 5 BMW itu gak cuma ngajarin pelajaran-pelajaran olimpiade, tapi juga mencetak orang-orang bermental juara. BMW itu asik, keren, gokil, dan ngangenin :-D v Desy Rahmawati Putri – Angkatan 5 Ikut BMW menyenangkan. Bisa nambah temen dan sangat membantu buat di kelas. Jadi lebih tahu dibanding temen yang lain. v Nurulita Ainun Alma – Angkatan 6 BMW itu lebih dari sekedar untuk ngisi waktu luang. Semua yang ada di BMW jauh lebih bermakna dan berharga dari itu. Di BMW, diajarkan banyak hal. Tak hanya belajar materi olimpiade, tapi juga diajarkan tentang sikap dan cara menjadi juara, kekeluargaan dan kekompakan. Apa yang bisa didapat di BMW tidak bisa didapat di tempat lain. Semua akan sangat terasa ketika tiba saatnya untuk meninggalkan SMP8. v Amalia Rani Setyawati – Angkatan 6 Pembinaannya asyik n gak bikin bosen. Santai tapi tetap fokus (Terutama yang matematika. Hehe..). Di BMW kita gak cuma belajar eksak, main bareng tetap jalan, jadi seimbang n krasa kebersamaannya. Kangen BMW! Buat adik-adik yang masih di SMP 8, waktunya dimanfaatin sebaik-baiknya. Di SMA udah gak ada yang se-yahuud BMW lho.. v Laskar Pamungkas – Angkatan 6 BMW tidak sekedar MIPA. Kekeluargaan serta kebersamaan itu yang paling penting. v Gabriel Septiana Citra Sari – Angkatan 6 BMW tu asik. Selain tambah pinter juga tambah temen sepenanggunganyang sama-sama berjuang buat lolos ke OSN. Pembinanya juga ngangenin (Pak Darmono). v Handoko Kustanto – Angkatan 6 Di BMW itu yang ada cuma suka, suka, dan suka. Karena tiap kali ada duka akan selalu ada teman yang membuat kita suka kembali. Haha… v Jonathan Sanjaya Putra – Angkatan 6 BMW mengubah hidupku… Hehehe… v Futikhatun Rohmah – Angkatan 6 Kesannya berharga banget waktu menjadi BMW. Sampai sekarang pun masih merasa BMW. Kebersamaan dalam meraih bintang impian masing-masing terjalin harmoni dan menyenangkan. Pokoknya the best dech. Intinya susah diungkapkan dengan kata-kata. Menjadi anak BMW membuatku “spesial”. v Muhammad Yafi – Angkatan 6 Tahun pertama ngeblank, gak ngerti sama yang namanya olimpiade. Trus belajar di BMW, materinya unik-unik, temannya juga banyak. Enggak niat masuk tim sekolah sih, n akhirnya juga gak ketrima. Wkwkwkwkwk. Tahun kedua nyoba lagi, ya nyantai-nyantai aja sih, eh kog malah tembus tahap 2. Jadi gak bisa nyantai soalnya teman-temannya pinter-pinter. Eh malah ketrima tim sekolah. Pas pembinaan kota n provinsi jadi yang terjelek. Ya agak malu juga, tapi berusaha aja sekuatnya. Eh OSN malah dapat medali. Tahun ketiga nyoba pindah ke komputer, karena lebih cinta sama komputer daripada math > isinya cuma angka doang sih. Ya kelabakan belajar sendiri tapi ternyata bisa tembus nasional. Lumayanlah tahun pertama komputer dapat perunggu. Hampir perak sih, Cuma lagi gak hoki aja. Yawdah itu tahun terakhirku di BMW. v Meita Candra Sekar Sari – Angkatan 7 Saya dapat banyak banget pelajaran di keluarga besar BMW. Tentang kedisiplinan, kerja keras, arti kebersamaan, tawakal, pantang menyerah, mental yang tangguh, keberanian mengambil resiko, kejujuran. Saya seneng punya keluarga seperti BMW yang mungkin gag saya dapatkan di tempat lain. Banyak banget kenangan, baik atau buruk gag jadi masalah. Semua itu bisa jadi pelajaran. Saya sangat bersyukur menjadi bagian dari BMW. Pembinaannya juga santai, penuh motivasi, tapi bermakna. Mungkin dulu saya banyak mengeluh, tapi sekarang saya udah merasakan manfaatnya. Lagi, meskipun jauh beda angkatan tapi tetap kenal. Pokoknya banyak banget pelajaran yang saya dapatkan, gag bisa disebutin satu persatu. Intinya BMW menjadi pelengkap hari-hari saya di SMP. Itu tadi ungkapan kejujuran saya buat BMW. Yeeyy! Cuma satu yang masih mengganjal, saya belum bisa bawa medali kebanggaan untuk SMP 8. Huaa.. v Lidia Putri Hapsari – Angkatan 7 BMW itu bukan cuma ekstrakurikuler aja. Tapi BMW adalah keluarga buat anak-anak olimpiade SMP 8 (alumni & murid). Ke”solid”annya keren. Kita juga belajar sambil bermain. Pokoknya seru. v Gusnadi Wiyoga – Angkatan 8 I don’t know what to say, but yeah, BMW is everything for me. It is my closest friend that gives me much inspiration. If I would write all I have done there, I would need infinite number of papers. Truthfully, the training was not only for OSN––it’s just a challenge––but more-importantly for our bright future ahead. That was only the training––BMW is more than that. Other than to compete with each other, our sense of family makes us always help each other if there is something wrong or misunderstand. Beside those times, we also have a meaningful time when we fully enjoy it together, to bring a closer bond between each other. And finally, BMW always yields many persons which are not only good at science, but also have a good attitude and demeanor. This is because of everyone’s hard work. v Debora Graceilla Riadi – Angkatan 8 Lewat BMW aku bisa belajar banyak hal. Menurutku BMW bukan sekedar juara, tapi juga masalah pembentukan mental, lebih spesifiknya mental juara. “Kalah ora ngamuk, menang ora umuk”. Di sini di BMW, ada juga banyak kenangan lain yang mungkin tidak berhubungan dengan lomba atau olimpiade, yang berkesan dan akan menjadi pengalaman yang baik buatku. Di BMW ini aku juga bisa belajar ngomong, aku jadi lebih percaya diri. Aku yang dulu sukanya males ngomong sekarang udah lumayan bisa ngomong di depan orang banyak. v Ingesti Bilkis Zulfatina – Angkatan 8 BMW, tiga tahun ini, telah memberikan perubahan yang banyak pada diriku. Tentunya perubahan yang baik. Dan kalau bukan di BMW, pasti takkan pernah daku rasakan sensasi setumpuk kegagalan dan segenggam kemenangan. Sejak pertama kali masuk BMW, seperti ada yang memompa api semangat di dalam hati untuk terus berkarya, terus di depan, terus maju untuk mendapatkan yang terbaik. Di sini kita belajar untuk bekerja keras dalam meraih apapun yang kita tuju. Manjadda wa jadda. Barang siapa bersungguh-sungguh, pasti bisa berhasil. Jika mampu merealisasikan kalimat itu setiap kali berusaha, pasti dapat melewati segala rintangan. Kedengarannya mudah, tapi hal ini sangatlah sulit, karena kita yang kadang sudah malas, lupa dengan motivasi untuk meraih impian kita. Termasuk diriku, yang selalu melewatkan hal-hal seperti ini. Selain itu, kita juga belajar: Janganlah mundur sebelum maju perang. Mungkin ada anak yang ketika melihat lawan-lawannya yang super hebat, langsung takut. Padahal di BMW, pintu kesuksesan terbuka lebar bagi siapapun yang mau belajar. Walaupun pada akhirnya di akhir kelas 7, aku tak terpilih menjadi wakil sekolah pada acara akbar yang telah dinanti-nanti beribu-ribu siswa dari seluruh Indonesia, api ini tak padam. Tidak akan malah. Karna siapapun yang bisa mengambil sisi positif dari apa yang dialaminya, pasti akan merasa lebih baik. Merasakan kekalahan, merupakan pengalaman tersendiri yang wajib dialami siapapun yang pengin sukses. Kekalahan memang membuat kita down, depresi sesaat, dan mungkin minder. Tapi jika sisi positif itu dapat terambil, kekalahan bisa menjadi pompa yang menggenjot semangat dari api yang membara menjadi api yang sangat membara. Sedih boleh saja, tapi janganlah berlarut-larut. Everything’s gonna be okay. Anggap saja seperti itu. Tahun berikutnya, berarti kesempatan baru telah datang. Di sini, semangat-semangat baru harus disulut dengan cepat sebelum api kecil dari koreknya mati. Daan sangat tak kusangka, banyak para penjihad-penjihad muda kelelahan dan mundur dari perang yang masih harus berlangsung. Dan ini membuktikan hanya penjihad sejati yang mau darahnya tercecer hingga titik penghabisan untuk menyelesaikan perang dengan baik. BMW memang menguras tenaga, membuatku tak bisa mengikuti ekstrakulikuler lain yang kebetulan berbarengan dengan BMW, tak bisa mengikuti kegiatan yang berbarengan dengan BMW. Tetapi BMW pula yang berkata, hasil jerih payah itu takkan terasa sekarang, tapi mungkin di masa depan 10 sampai 20 tahun lagi. v Winda Kirana Marantika – Angkatan 8 BMW bukan seperti yang dibanyangkan banyak orang. Yang isinya duduk dengan tangan bersedekap rapi di atas meja, memperhatikan penjelasan pembina, mengerjakan soal dengan tenang, no food and drink. Tapi sebaliknya. Ketidakkakuan dalam pembinaan membuat aku dan teman-teman merasa nyaman dan betah. Dapat menuntut ilmu di SMPN 8 Yogyakarta merupakan keberuntungan dalam hidupku. Dipertemukan dengan teman-teman terbaik yang pernah kutemui di dunia yang semakin senja ini ditambah BMW yang telah banyak merubah diriku, adalah anugerah yang terindah dalam cerita kehidupanku. Banyak kenangan yang telah aku lalui salah satunya adalah... Hampir dua tahun yang lalu, ketika saat yang menegangkan itu semakin mendekat. Suhu badanku meningkat, pusing mendera. Hari itu aku absen ke sekolah. Setelah berobat dan badan kembali sehat aku kembali melanjutkan rutinitas yang sempat kutinggalkan. Aku merasa organ-organ yang saling berkoordinasi dalam tubuh ini memang belum sembuh benar. Tapi apa boleh dikata, hari itu adalah hari yang sangat menegangkan, yak. Hari Pengumuman Tim Sekolah yang akan mengikuti seleksi tingkat kota OSN. Sudah menjadi tradisi, pengumuman siapa wakil sekolah adalah satu hari sebelum pertandingan. Wajah-wajah tegang sangat tergambar saat itu. Aku memang masih kelas 7, harapan jadi tim sekolah sangatlah kecil. Banyak kakak kelas yang dapat dibilang lebih senior, ditambah lagi ada seorang juara dunia yang sudah dapat dipastikan lolos. Itu artinya kecil sekali kemungkinan ada kursi yang rela aku duduki. Tapi aku masih boleh berharapkan?? Acara yang sederhana, namun sangat khidmat diadakan di laboraturium Matematika -tempat bersejarah bagi para anggota BMW Math-. Di tengah-tengah acara, ketegangan menyeruak dalam diriku, bukan karena pengumuman, tapi tiba-tiba darah mengalir melalui dua lubang hidungku oh mimisan! Aku takut sekali siang itu. Ku tak mau menunjukkan keadaanku kepada siapapun. Meski cairan yang didominasi kepingan merah tak berinti itu terus saja mengalir, aku tetap tenang dan sebisa mungkin menutupinya dengan lima jemariku. Tak kusangka, aku menjadi kandidat ke lima. Alhamdulillah ya Allah. Aku jadi tim sekolah! Hal yang paling mengharukan adalah tradisi mencium sang saka dan bendera hijau kebanggaan seluruh warga sekolah. Karena badan yang semakin tak bersahabat ini, setelah pulang aku pergi mencari senjata untuk membunuh penghancur kecil dalam tubuhku. Setelah melalui proses pemeriksaan. Jeng jeng... dokter berkata aku harus opname karena tifus. Apa?? Besok aku harus bertanding. Sekolah sudah mempercayaiku. Aku tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Ini mimpiku! Aku sudah bilang sama orang tuaku, besok aku tetap berangkat lomba. Setelah itu terserahlah jika aku harus terkurung dalam rumah sakit. Aku tak peduli! Mungkin karena orang tuaku tahu perjuanganku selama ini, akhirnya meski berat permintaanku dikabulkan. Malam berganti pagi. Teriring doa dari kedua orang tuaku aku berangkat yah.. dengan badan yang tak kunjung membaik. Saat tes berlangsung, entah kenapa tangan dan kakiku menjadi gatal-gatal. Ternyata muncul bercak merah ditanganku. Dengan suhu tubuh yang lumayan tinggi dan kepala pusing, aku mencoba berkonsentrasi, mengumpulkan sisa-sisa kekuatan tubuhku. Ayo Win, inikan yang kamu mau? Ingat sekolahmu, teman-temanmu, orang tuamu yang tak pernah kehabisan kata-kata untuk menguatkan hatimu. Ya, hanya karena dukungan dari orang tua, segenap keluarga besar BMW ,dan teman-teman, akhirnya aku dapat menjalankan tugas hari itu. Setelah selesai, aku memang tak pulang kerumah, namun langsung ke RS PKU Muhammadiah Yogyakarta untuk menjalari rawat inap karena gejala demam berdarah bukan tifus. Ya, untuk kali ini sampai di sini saja. Aku tak yakin apakah besok aku masih bisa menemukan teman dan saudara sebaik dan sehebat SPS dan BMW. Mungkin sampai kapanpun ga' akan bisa. Memang ga' akan pernah bisa!!!
v Paramita Ayu Saraswati – Angkatan 8 Tidak pernah menyesal. Itu yang tepat untuk menggambarkan kesanku di BMW selama ini. Meskipun pembinaannya lumayan menguras otak (buatku, nggak tau sih yang lain) kurasa aku cukup bisa menikmatinya. Tapi pembinaannya itu santai, nggak kayak yang dianggap anak-anak lain nek pembinaan tu ya harus belajar, kenyataannya bisa sambil diskusi (baca:ngobrol) refreshing (baca:jajan), tapi tetep harus tau waktu kapan serius kapan santai, itu juga hal yang secara tidak langsung didapat di BMW. Habis itu, kalo pas ikut lomba-lomba itu BMW mengajarkan mental juara, pengalaman yang berharga banget, ngajarin gimana kita harus bersikap saat kita lagi seneng karena menang sedangkan temen sendiri sedih karena kalah, bisa dibilang kita berbahagia saat ada yang menderita (apa sih?). Nah, itu susah banget tuh, apalagi bagaimana kita harus bersikap didepan temen yang kalah itu, terus bersikap waktu dipuji biar nggak jadi sombong. Dan yang paling nyenengin itu waktu traktir-traktiran habis lomba. Kalo menang ya kita yang nraktir, kalo kalah setidaknya bisa makan gratis^^. Yang pasti, kebersamaannya sama anak-anak BMW lain itu yang bakal ngangenin. Walaupun kalo dilihat sekilas anak BMW itu keliatannya pendiam (atau malah kayak orang gila?) tapi kita juga bisa ngakak sampe guling-guling, bisa ngobrolin hal yang nggak jelas bukan cuman ngomongin materi, bisa ngece-ngece juga, just like another student. Dan yang kudapat dari BMW selain hal diatas itu, cara membagi waktu, terutama kalo jadwal BMW nabrak jadwal ekskul lain, harus bisa milih mana yang harus didahuluin, terus juga semangat berjuang buat diri sendiri sama sekolah, tapi hal yang diperjuangkan itu nggak boleh jadi beban. Itu susah tuh. Gimana mengatasi kejenuhan dan rasa malas dan blablabla. Oh ya, terus lagi, di BMW kita belajar bagaimana menerima hasil suatu kompetisi. Bagaimana kita tetap percaya sama Tuhan ketika hasilnya tidak sesuai dengan yang kita inginkan, bagaimana introspeksi (tulisannya gimana sih?) diri setelah lihat hasil kompetisi. Semua itu cuma bisa didapat dari pengalaman. Yang terakhir nih, (udah buntet mau nulis apa) aku merasa bangga ikut BMW, bukan bangga untuk kesombongan tapi lebih ke, apa ya? Ya itu, nggak pernah nyesel ikut BMW, bisa dikatakan bangga kan? Dan satu lagi yang terkahir, I owe you, BMW. v Amrina Rosyada – Angkatan 8 Sementara stereotip klub MIPA masih terdengar kaku dan terlalu serius, hal yang berkebalikan malah ada di sini. BMW itu aneh, but in a good way. Bahkan landasan kelompok ini pun, yang mengedepankan rasa kekeluargaan, malah bau-baunya kayak kelompok arisan, kan? Hahaha, bener deh, tapi serius. Aku merasa nggak dijatuhi beban berat untuk selalu menjadi juara yang harusnya menjadi tujuan klub macam ini. Tapi lho, hal itu malah membuatku lebih bisa menikmati alur perlombaan. Orang-orang di BMW pun bukan tipe-tipe yang nyagklong buku 5 kilo saban harinya terus mojok sambil nggremeng sendiri menghafalkan rumus terus nggak sociable. Nggak banget, mereka asyik-asyik. Ada yang suka banget komik, drama Korea, main Photoshop, ngegame, naik ke atap masjid, bahkan suka sentrap-sentrup pun ada. Pokoknya asyik deh kalau diajak melakukan sesuatu yang terbilang out of line. Di sini juga aku mengubah orientasiku terhadap titel juara. Yang kurasa bener-bener aneh. Mungkin baru kali pertama ini aku kalah dengan masih bisa merasa terhormat. Kali ini pula mungkin aku merasa senang dengan hanya duduk di bangku penonton melihat teman-temanku berhelat di final. Dan mungkin lagi, aku bisa masih dijepret kendatipun bukan peraih pialanya, hehehe… Sebenernya ada banyaaaaak banget yang sudah kudapatkan dari BMW. Aku jadi tahu gimana rasanya punya keluarga kedua, menangis untuk sebuah kekalahan, menjadi korban sebuah sistem, dan merasakan manisnya kemenangan karena kekalahan itu tadi. Tapi yang paling memorable buatku adalah rasa kebersatuan dan kekeluargaan yang dijalin dengan sangat apik yang membuat kita saling mendukung tanpa pamrih dan sedia mengulurkan tangan ketika ada yang jatuh. Jaya terus BMW, apapun yang terjadi kita tetap satu keluarga yang penuh harapan :D |